Upacara Tradisi Jamasan Pusaka

Salam Budaya
.
Halo sobat budaya, Tahukah kamu bahwa pada tanggal 3 september 2021 bertepatan pada Jumat Kliwon, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta melaksanakan upacara tradisi Jamasan Pusaka “Tombak Kyai Wijoyo Mukti’.
Upacara Jamasan Pusaka ini adalah tradisi rutin yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan Sura untuk membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Kasultanan Yogyakarta.
.
Upacara tradisi Jamasan Pusaka biasanya diselenggarakan bertepatan  pada hari Selasa Kliwon pada bulan Sura (Muharram) karena dianggap sebagai hari baik turunnya wahyu keraton. Namun, karena di tahun ini bulan Sura tidak ada hari Selasa Kliwon maka upacara Jamasan diselenggarakan pada Jumat Kliwon, karena dianggap sebagai hari baik dalam agama Islam berdasarkan penanggalan Saka yang dibuat Sultan Agung.
.
Tombak Kyai Wijoyo Mukti merupakan pemberian Sultan Hamengku Buwono X yang dibuat pada tahun 1921.  Upacara Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti dilaksanakan untuk menghormati para leluhur terutama pemberian dari Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubowono X.
.
Sebelum memasuki acara inti Jamasan Pusaka yaitu pembersihan  Tombak Kyai Wijoyo Mukti terlebih dahulu dilaksanakan Sugengan Ageng (pemanjatan doa) supaya diberikan kelancaran dalam proses jamasan. 
.
Di acara puncak , Pusaka dibersihkan dengan cairan jeruk nipis agar minyak dan kotoran-kotoran yang menempel pada pusaka selama satu tahun lalu dapat larut. Setelah itu pusaka disiram dengan air hingga bersih. Saat pusaka telah kering, maka permukaan pusaka diberi warangan dengan cara dioleskan berkali-kali. Warangan yang terbuat dari arsenik bertujuan untuk melindungi pusaka dari karat. Sebagai sentuhan terakhir, pusaka diolesi minyak kelapa yang dicampur dengan minyak cendana.
.
Kegiatan Jamasan Pusaka rutin dilaksanakan setiap tahun  selain untuk menghormati dan merawat warisan Keraton Yogyakarta tetapi juga  sebagai simbol sikap manusia Jawa dalam menyambut datangnya tahun baru Jawa.
.
Salam Budaya 

Lestari Budayaku