LOMBA SENI LUKIS DIY –KYOTO
Dalam rangka menggali potensi dan bibit pelaku seni di kota Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta terus berupaya menfasilitasi masyarakat kota Yogyakarta untuk mengembangkan potensi berkesenian melalui kegiatan-kegiatan pengembangan dan pembinaan kesenian. Salah satu wujudnya adalah dengan menyelenggarakan kegiatan lomba bertajuk seni seperti Lomba Seni Lukis DIY-Kyoto.
“Lomba Seni Lukis DIY-Kyoto mengangkat tema Impian dan Cita-Citaku setelah Pandemi. Lomba ini dibuka untuk pelajar kota Yogyakarta yang dikategorikan dalam beberapa jenjang yaitu TK, SD, SMP, dan SMA/SMK. Antuasiasme masyarakat terhadap lomba ini sangat tinggi, tercatat sebanyak 240 orang berpartisipasi dalam lomba lukis ini”, jelas Kepala Bidang Adat Seni Tradisi dan Lembaga Budaya RR. Sisilia Sulistyaningsih, S.H.di ruang kerjanya (Kamis23/9).
Rangkaian kegiatan Lomba Seni Lukis DIY-Kyoto sudah dimulai sejak pertengahan bulan Agustus dilaksanakan dengan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku. Diawali dengan pembukaan pendaftaran pada 16 Agustus sampai 11 September 2021. Kemudian dilanjutkan dengan proses daftar ulang, pengambilan kertas dan penyerahan hasil karya pada tanggal 13 sampai 17 September 2021. Setelah karya terkumpul dilakukan proses penjurian yang berlangsung pada 19 September 2021 di Hotel Royal Malioboro. Kegiatan penjurian melibatkan tokoh-tokoh ahli di bidang seni lukis seperti Astuti Kusumo (praktisi), Bambang Heru Sunarko (praktisi), dan Heriyanto (praktisi).
Puncak kegiatan Lomba Seni Lukis DIY-Kyoto yaitu pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah digelar pada 22 September 2021 di Hotel Phoenix. Pada kesempatan ini telah terpilih dua puluh pemenang dengan karya terbaik lomba dari kategori TK, SD, SMP, dan SMA. Dari dua puluh karya terbaik yang ditetapkan Dewan Juri, berhak mendapatkan hadiah dan uang pembinaan masing-masing sebesar satu juta rupiah. Selain itu, karya terbaik ini juga akan diikutsertakan dalam Lomba Seni Lukis DIY-Kyoto tingkat provinsi.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, S.Sos, MM dalam sambutanya mengatakan bahwa, “Seni lukis tidak hanya memiliki fungsi sebagai media hiburan dan hiasan ruang semata, melainkan juga sebagai media untuk menuangkan ekspresi dan perasaan pribadi si pelukis. Melalui goresan tinta dan campuran warna akan tergambar ekspresi dan fenomena yang dirasakan dan dialami oleh si pelukis. Hal ini tentu memacu daya imaginasi dan ekspresi anak-anak secara jujur dan berani.”
Pihaknya berharap melalui lomba seni lukis DIY-Kyoto ini, generasi muda dapat mengekspresikan rasa dan cita-citanya dalam sebuah karya yang indah yang tidak hanya bernilai estetik namun juga positif. Selain itu, lomba seni lukis DIY-Kyoto ini memberikan peluang kepada peserta untuk mengembangkan diri melalui kemampuan yang dimiliki. (*lrs*)