Dukungan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta kepada Seniman Perupa dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta Tahun 2021
Tahun ini Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta kembali berpartisipasi dalam perhelatan Festival Kebudayaan Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan DIY. Rangkaian agenda ini berlangsung sejak tanggal 16 September hingga 7 Oktober 2021.
Pada kesempatan ini Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta menampilkan Pameran Perupa dari Kota Yogyakarta dengan tema “Gangsar” sejak tanggal 1 hingga 3 Oktober 2021 bertempat di Jogja National Museum. Pameran ini diikuti oleh 75 orang perupa dengan hasil karya terdiri dari 25 karya lukis, 25 karya kriya dan 25 karya desain komunikasi visual.
Acara pembukaan Pameran Perupa dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta, Ir. Aman Yuriadijaya, M.M, Sabtu (2/10). Dalam sambutannya pihaknya memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya pameran bagi perupa di even Festival Kebudayaan Yogyakarta. Pihaknya juga menuturkan bahwa pameran ini merupakan sarana untuk memperkuat pembangunan ekosistem budaya di Kota Yogyakarta dan semoga melalui kegiatan ini semangat konstestasi dalam pameran ini terwujud nyata dan menghasilkan seniman-seniman yang berkualitas.”
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti, S.Sos. M.M menyatakan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan Pameran Seni Rupa ini. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan ruang ekpresi bagi para perupa Kota Yogyakarta serta sebagai wadah untuk mempromosikan hasil karya mereka kepada publik.
Suwarno Wisetrotomo selaku kurator seni menyatakan pameran perupa di Festival Kebudayaan Yogyakarta ini dapat memberi ruang pada seniman-seniman (apapun klasifikasi dan kategorinya) yang sedang tumbuh. Di ruang inilah kontestasi dimulai, dan dapat digunakan sebagai modal untuk menapak ruang-ruang berikutnya. Ibarat sebuah tangga, melalui pameran perupa yang diangkat oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta akan menjadi anak tangga pertama untuk melangkah ke anak tangga selanjutnya misal ke jenjang pameran budaya tingkat nasional.
Suwarno juga menambahkan, Perjenjangan pameran di Festival Kebudayaan Yogyakarta dapat menciptakan ruang komunikasi yang produktif dan dapat digunakan untuk mendorong munculnya kurator, manajer, koordinator, atau apapun posisi yang dibutuhkan oleh sebuah ekosistem tata kelola seni (rupa).
Hal ini juga disinggung oleh Yuswantoro Adi sebagai pelukis seni rupa, pihaknya menyatakan bahwa Pameran bertajuk “Gangsar” ini merupakan bentuk dukungan dan fasilitasi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta terhadap para seniman yang muda dan produktif untuk menjaga produktivitasnya agar tetap berkarya di era pandemi. Pihaknya menambahkan, “Pameran bertajuk ‘Gangsar’ dimaksudkan sebagi sebuah doa agar semuanya berjalan lancar, sesuai rencana, diberi kesehatan serta dimudahkan rezekinya, sebagaimana arti karta harfiahnya.
Melalui kolaborasi antara Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta dengan Seniman dalam even Festival Kebudayaan Yogyakarta diharapkan dapat memberikan wadah kreatif bagi seniman untuk menampilkan karyanya. Melalui pameran ini akan memacu semangat para seniman supaya tetap produktif meski masih dalam suasana pandemi.(lrst)