Pengelolaan SRS dan Penguatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Potensi Budaya Menjadi Sorotan dalam FGD Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta

Mengawali kegiatan tahun 2022, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta bersama dengan Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta (DKKY) menyelenggarakan acara Focus Group Discussion (FGD) dengan topik “Perencanaan Program Kerja Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Tahun 2022” pada hari Rabu (9/3) di Hotel The 101 Yogyakarta. Acara yang juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Ir. Aman Yuriadijaya, M.M. tersebut menjadi wadah bagi DKKY untuk memberikan masukan atas rencana program kerja yang telah disusun agar pelaksanaannya menjadi lebih terarah dan sejalan dengan prinsip pemajuan kebudayaan di Kota Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Ir. Aman Yuriadijaya, M.M. menyatakan bahwa acara FGD DKKY dapat memperluas spektrum pandangan yang akan memperkaya dimensi pembangunan Kota Yogyakarta di masa mendatang. Terlebih lagi, dimensi strategis pembangunan kota mempunyai keterhubungan yang sangat erat dengan aspek kebudayaan.

Pada kesempatan tersebut, Ir. Aman Yuriadijaya, M.M. menekankan pada perlunya perencanaan pengelolaan tata ruang Kota Yogyakarta sebagai salah satu aspek pendukung keistimewaan. “Kota menjadi kontributor dalam mendukung aspek tersebut dimana 40 % wilayahnya termasuk dalam Satuan Ruang Strategis,” jelasnya. Oleh karena itu, pengelolaan Satuan Ruang Strategis (SRS) tersebut bukan hanya berhenti pada konservasi kawasan cagar budaya, melainkan juga pengembangan yang berujung pada pemanfaatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, S.Sos., M.M. menyampaikan bahwa pengelolaan kawasan seperti Malioboro yang telah menjadi ikon Yogyakarta menjadi salah satu perhatian dari Dinas Kebudayaan. Langkah ini menjadi penting untuk menghidupkan Malioboro yang telah dikenal lama sebagai ruang berekspresi dan berkebudayaan.

Arkeolog UGM yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Fahmi Prihantoro, S.S., M.A. menyambut baik program kerja Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Tahun 2022. Fahmi menyatakan bahwa pengelolaan kawasan perlu dibarengi dengan pembinaan kepada masyarakat. Pembinaan menjadi salah satu strategi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai langkah-langkah pengelolaan kawasan secara fisik, disamping juga pengembangan potensi budaya yang bersifat non-fisik. Ia berharap nantinya kegiatan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) dapat memperluas keterlibatkan masyarakat.