Pergelaran Wayang Kulit Lakon Gathutkaca Winisudha

Waktu semakin menggilas, begitu juga peradaban kebudayaan di Nusantara khususnya Kota Yogyakarta. Sebagai kota yang dominan akan budaya, Yogyakarta terus berupaya menjaga dan melestarikan beragam kebudayaan yang telah diwariskan. Hal tersebut juga merupakan kiat-kiat untuk menjaga keutuhan nilai-nilai luhur Budaya Jawa. 

Sebagai upaya menjaga kelestarian budaya yang ada di Kota Yogyakarta serta sebagai wujud interpretasi nilai-nilai luhur budaya Jogja, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta yang bekerjasama dengan PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) Kota Yogyakarta menyelenggarakan Pergelaran Wayang Kulit dengan Lakon Gathutkaca Winisudha oleh Dalang Hendy Prasetyo, Rabu 30 Maret 2022 pukul 19.30 WIB bertempat di bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya pada tahun 2018 yaitu nDalem Notoyudan, Jl Notoyudan GT II/1303 Kelurahan Pringgokusuman, Kemantrens Gedongtengen, Kota Yogyakarta. 

Acara ini dihadiri oleh Mantri Pamong Praja Kemantren Gedong Tengen, Lurah Pringgokusuman, Paguyuban Dimas Diajeng Kota Yogyakarta dan Karang Taruna Kota Yogyakarta, serta Komunitas Wayang di Kota Yogyakarta.

Pergelaran wayang kulit kali ini selain menghadirkan 3 sinden berbakat yaitu Yuli Cahyani, Agnesia Nandasari, dan Oryza Widyasari, akan ada spesial performance Sinden bertalenta yaitu Elisha Orcarus Allasso. 

Dalam rangka mematuhi protokol kesehatan dan mencegah kerumunan, kegiatan ini dapat disaksikan oleh para tamu undangan dengan jumlah terbatas, sedangkan bagi masyarakat luas dapat mengikuti melalui siaran tunda di kanal youtube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. 

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, S.Sos., M.M, Rabu (30/3) menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan implementasi nilai-nilai luhur budaya untuk kemudian tercapainya kelestarian wayang di Kota Yogyakarta. 

“Kami menyasar masyarakat khususnya penggemar wayang kulit di Kota Yogyakarta, dengan cara memberi tontonan kepada mereka yang berisikan kisah dimana terkandung pesan moral di dalamnya serta nilai-nilai luhur Budaya Jawa.” jelas Yetti.
 
“Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap para seniman wayang untuk terus berkarya dan melestarikan kesenian wayang yang ada di Kota Yogyakarta. Kemudian untuk mewujudkan tujuan kegiatan ini diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah dengan para pelaku seni serta masyarakat secara berkesinambungan,” lanjutnya.

Kegiatan pergelaran wayang ini dikemas secara menarik. Penonton diajak untuk menyaksikan wayang dengan sajian dagelan (limbukkan).  (dona)