Dinas Kebudayaan Gandeng Museum Biologi dalam Fun Walk Museum Tour
Kepala Bidang Sejarah Permuseuman Bahasa dan Sastra Drs. Dwi Hana Cahya Sumpena melepas
peserta jalan santai yang bertajuk Fun Walk Museum Tour di halaman Museum Biologi, Yogyakarta, Senin (26/09) pukul 08.00 WIB. Kegiatan ini akan diikuti oleh sedikitnya oleh 25 peserta yang terpilih secara acak melalui pendaftaran google form. Hadir pula dalam kegiatan ini pengurus Forum Komunikasi Museum Kota untuk menyemarakkan acara pada pagi hari tadi.
Dwi menyampaikan, jumlah pendaftar kegiatan ini mencapai 147 orang selamadua hari pendaftaran dibuka. Dari 147 pendaftar ini kemudian dipili 25 orang yang berhak mengikuti kegaiatan kunjungan museum.
“Melihat tingginya jumlah animo masyarakat, tahun depan kami berencana menambah jumlah kuota peserta sehingga kegaiatan wajib kunjung museum seperti ini dapat lebih semarak”, ujar Dwi.
Fun Walk Museum Tour ini mengambil start di Museum Biologi menuju Kompleks Pakualaman dipandu oleh Erwin Djunaedi (Ketua Komunitas Malam Museum). Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Kedai Jamu Ginggang. Di kedai ini, peserta fun walk museum tour akan diajak untuk melihat proses pembuatan jamu yang dipoduksi oleh Jamu Ginggang.
Rudi Supriyadi selaku pemilik Jamu Ginggang generasi kelima menjelaskan jika nenek moyangnya dahulu merupakan seorang tabib Pakualaman sekitar tahun 1925. Pada awalnya racikan jamu ini hanya dapat dinikmati oleh kalangan istana saja, namun pada tahun 1970-an racikan jamu ini dapat diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat umum.
"Saya sangat mendukung kegiatan kunjungan museum seperti ini karena dapat menjadi sarana mengenalkan warisan nenek moyang kepada generasi muda. Mengingat Konsumen jamu Ginggang sendiri berasal dari berbagai kalangan baik remaja hingga orang dewasa", ujar rudi
Setelah melihat proses pembuatan jamu dan menyicipi jamu, peserta kemudian diajak kembali ke Museum Bilogi untuk mengikuti workshop pembuatan ecoprint. Ecoprint merupakan sebuah seni terapan perwanaan kain melalui teknik cetak alami dengan memanfaatkan daun-daun sehingga menghasilkan motif floral yang unik dan otentik.
Fun Walk Museum Tour diharapkan dapat membantu mempromosikan museum-museum yang ada di Kota Yogyakarta terkait perannya sebagai media edukasi dan rekreasi. Disisi lain, kegiatan ini juga diharapkan memberikan edukasi kepada generasi muda tidak hanya dalam bentuk wawasan melainkan skill, sekaligus menambah nilai penting museum sebagai sarana menggali inspirasi lewat sebuah koleksi. Maka tak berlebihan jika kita memaknai kegiatan ini sebagai sebuah kegiatan “Mulih ing Museum Kanggo Ngangsu Kawruh”.