Museum Kalang Kotagede

Kotagede (KG) adalah sebuah kawasan tertua sejarahnya di Kota Yogyakarta karena merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram yang mana pada kelak kemudian hari dibagi menjadi 2 (dua) Kerajaan : Surakarta dan Yogyakarta, melalui perjanjian Giyanti. Sebagai kawasan tua, Kotagede menyimpan lapisan-lapisan sejarah yang sampai sekarang masih dapat dilihat dan bisa dijadikan penanda bagaimana karakter fisik kawasan dibangun pada masa lalu. Karakter pembentuk citra Kawasan Kotagede yang meliputi : alur jalan utama (path), titik penting (nodes), batas tepi (edge), tetenger (landmark), dan lingkungan sosial (district) masih dapat dibaca dengan jelas hingga saat ini.

  • Path

:

Poros Jl. Kemasan – Jl. Mondorakan – Jl. Tegalgendu, dan poros Jalan dari Pasar Kotagede menuju ke lokasi Watu Gateng.

  • Nodes

:

Pasar Kotagede

  • Landmark

:

Ex Beteng – Masjid – Makam Raja-Raja, Rumah Kalang, Rumah Tradisional, dan Monumen

  • District

:

Masyarakat dan budaya setempat Kotagede

 

Pada masa Sultan Agung bertahta, beliau mempunyai konsep dan selera yang bagus terhadap bentuk bangunan. Untuk itu Sultan Agung mendatangkan ahli-ahli bangunan dari daerah Bali agar dapat menerjemahkan dengan tepat gagasan-gagasan arsitektural dari Sang Raja. Para ahli bangunan yang disebut orang Kalang ini memiliki talenta seni bangunan dan ukir yang tinggi serta intuisi bisnis yang tajam.

Pada perjalanan waktu selanjutnya, orang Kalang telah berbaur dengan penduduk setempat dan membentuk keluarga-keluarga yang pada akhirnya berkembang menjadi kelompok masyarakat yang juga bagian dari masyarakat Yogyakarta.

Talenta seni dan intuisi bisnis membawa orang Kalang menjadi Kelompok Saudagar yang sukses dengan kekayaan yang luar biasa banyaknya. Kekayaan para Saudagar Kalang Kotagede ini banyak digunakan untuk mendukung kegiatan sosial maupun berkontribusi pada NKRI (pada masa awal kemerdekaan).

Orang Kalang juga membangun rumah yang megah dengan ciri khas arsitektur bangunan bergaya perpaduan Jawa – Eropa, terutama pada alur jalan utama (path). Hal ini dikarenakan luasnya jaringan bisnis dan pergaulan mereka sehingga berpengaruh pada selera seni bangunan. Ciri khas Rumah Kalang ini kemudian menjadi simbol karakter wajah depan Kawasan Kotagede, yaitu di sepanjang Jalan Tegalgendu, Jalan Mondorakan dan Jalan Kemasan. Di sepanjang jalan tersebut di atas, seluruh bangunan memiliki gaya perpaduan. Yang paling kuat adalah pengaruh Eropa, baik era lama maupun yang lebih baru.