Gambar 01. Gedung BNI 1946

Di Kota Yogyakarta banyak kita jumpai bangunan-bangunan bernuansa kolonial, salah satunya adalah Gedung BNI 1946. Gedung ini terletak di jantung Kota Yogyakarta yaitu tepanya di Jalan Ahmad Dahlan dan Jalan Trikora No.1 Kampung Kauman, Kelurahan Ngupaan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta. Letak Gedung BNI 1946 juga berdekatan dengan Benteng Vedeburg, Gedung Agung Yogyakata dan Jalan Malioboro.

Bangunan gedung BNI 1946 dibangun pada tahun 1921 sampai 1922 dirancang oleh seorag arsitek Belanda bernama Johan Louwrens Ghijsels. Gedung ini memiliki nilai arkeologis sebagai bangunan bergaya arsitektur Indis. Ciri khusus bangunan ini pada bagian dinding digiasi dengan ornamen pilar semu dan roster yang berfunggsi sebagai sirkulasi udara dan pencahayaan sekaligus untuk mepercantik tampilan arsitektur. Selain itu, bangunan gedung BNI 1946 diperindah dengan adanya pilar-pilar semu pada dinding yang tinggi dengan jendela yang lebar dan menjulang. Pintu dan pilar –pilar tinggi adalah ciri khas gedung ala Eropa pada masa itu. Gaya arsitektur ini memberi kesan mewah dan menjadikan bangunan ini sebagai salah satu penanda (landmark) pusat kota Yogyakarta.

Pada awalnya bangunan ini difungsikan sebagai kantor asuransi Belanda yaitu Nederlandsch Indische Levensverekeringen en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ). Selain berfungsi sebagai Nillmij, bangunan digunakan untuk kantor Nederlandsch Handel Maatschappij (NHM), Escompto Maatschappij, dan kantor makelar Buyn & Co.

Gambar 02. Gedung BNI 1946 ketika menjadi Gedung NILLMIJ

            Pada saat Jepang menduduki Yogyakarta, gedung ini digunakan oleh tentara Jepang sebagai kantor radio Jepang dengan nama Hoso Kyoku. Pasca kekalahan Jepang terhadap Sekutu, gedung ini dimanfaatkan sebagai studio siaran radio Mataramsche Vereeniging voor Radio Omroep (MAVRO) yang nantinya menjadi cikal bakal perintis Radio Republik Indonesia (RRI) Nusantara II Yogyakarta. Pada masa iru RRI Yogyakarta juga dinamakan sebagai radio perjuangan karena turut mengambil peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. RRI gencar menyiarkan berbagai berita mengenai perjuangan ke dunia luar, serta meberikan semangat dalam perjuanganpara pejuang Indonesia khususnya di wilayah Magelang, Ambarawa dan Semarang.

Pada 5 Juli 1946, demi kelancaran ekonomi dan keuangan masyarakat di Yogyakarta dibentuk BNI 1946 Yogyakarta atas prakarsa Margono Djojohadikusumo dnegan dsar Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Noomor 2 Tahun 1946 tentang pembentukan BNI. Gedung yang semula untuk RRI dialihfungsikan untuk gedung BNI 46 Yogyakarta. Sejak diresmikan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta, BNI 1946 mulai beroperasi dan berkembang ke seluruh Indonesia. Mengingat begitu banyak perjalanan sejarah dan keunikan arsitekur di Gedung BNI 1946 maka bangunan ini telah ditetapkan  sebagai cagar budaya melalui SK Menteri PM.07/PW.007/MKP/2010.

 

Sumber Referensi:

Tim Penyusun Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. 2017. Ragam Penanda Zaman: Memaknai Keberlanjutan Merawat Jejak Keberagaman. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.