Museum Sandi
12.571xMUSEUM SANDI merupakan bangunan warisan budaya yang terletak di Jalan F.M. Noto No. 21 Kotabaru. Bangunan ini berada di dalam Kawasan Kotabaru yang merupakan kawasan hunian masyarakat Eropa pada masa Kolonial. Kawasan Kotabaru mulai dibangun pada 1920 sebagai hasil perluasan wilayah pemukiman orang Eropa. Pada masa awal berdirinya bangunan ini juga ditujukan sebagai rumah tinggal bagi orang-orang Eropa. Bangunan ini bercirikan arsitektur Indis khas kawasan Kotabaru. Bangunan ini memiliki 2 lantai dengan ukuran pintu dan jendela yang besar. Pada lantai dua terdapat balkon yang membuatnya terlihat semakin megah.
Setelah Kemerdekaan Indonesia situasi dan kondisi Kota Yogyakarta turut berubah dengan drastis. Banyak bangunan milik orang-orang Belanda yang ditinggalkan dan terbengkalai karena situasi pergantian kekuasaan dan perang. Kemudian disusul dengan berpindahnya Ibukota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta pada 1946. Pada masa ini dibutuhkan banyak bangunan sebagai kantor kementerian, salah satu bangunan yang mengalami alih fungsi adalah bangunan ini. Pada masa kemerdekaan bangunan ini berfungsi sebagai Kantor Kementerian Luar Negeri RI.
Setelah situasi keamanan dan ketertiban semakin membaik Ibukota RI kembali ke Jakarta dan bangunan ini masih digunakan sebagai kantor dan dikelola oleh Pemerintah DIY. Beberapa kali berganti fungsi sebagai kantor hingga perpustakaan pada saat ini bangunan ini difungsikan sebagai Museum Sandi. Museum ini diinisiasi bersama antara Kepala Lembaga Sandi Negara RI, pada waktu itu Mayjen TNI Nachrowi Ramli, dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada tahun 2006. Hingga pada 29 Januari 2014 Museum Sandi diresmikan dan memulai kegiatan operasionalnya.
Museum Sandi berisikan sejarah persandian di dunia secara umum dan Indonesia secara khusus. Salah satu koleksi unggulan yang ada adalah peralatan sandi yang digunakan pada masa Agresi Militer Belanda I dan II. Selain itu museum ini juga memuat sejarah pendirian institusi pengamanan berita rahasia pada awal kemerdekaan Indonesia yang didirikan oleh Bapak Persandian Indonesia – dr. Roebiono Kertopati.
Sumber :
Mayangkara Edisi 4, 2017. Buletin Balai Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan DIY.
Tim Penulis. Pusparagam, Warisan Budaya Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan DIY. 2016.